Vektor dimensi dua adalah vektor yang mempunyai dua unsur yaitu unsur vertikal (sumbu Y) dan horizontal (sumbu X). Vektor pada bidang datar (dimensi dua) ditandai dengan sumbu X dan sumbu Y, yang saling berpotongan di titik pusat O (0, 0)
Daftar Isi
Vektor dimensi dua adalah vektor yang mempunyai dua unsur yaitu unsur vertikal (sumbu Y) dan horizontal (sumbu X). Vektor pada bidang datar (dimensi dua) ditandai dengan sumbu X dan sumbu Y, yang saling berpotongan di titik pusat O (0, 0). Secara analitis vektor dimensi dua dapat disajikan menurut unsur-unsurnya yaitu:
a=βxyββ atau a=(x,y)atau kombinasi linear a=xi+yjβ
Dengan x adalah unsur mendatar. Apabila x>0 (positif) maka x mempunyai arah ke kanan dan apabila x<0 (negatif) x mempunyai arah ke kiri. Selanjutnya y adalah unsur vertikal. Apabila y>0 (positif) maka arahnya ke atas dan jika y<0 (negatif) arahnya ke bawah.
1. Komponen Vektor, Vektor Kolom, dan Vektor Baris
Perhatikan vektor pada gambar berikut
Secara umum vektor a pada gambar diatas dapat ditulis secara kolom sebagai berikut
PQβ=a=(31β)
selain dengan vektor kolom, vektor a juga dapat ditulis dengan vektor baris seperti berikut
PQβ=a=(3,1β)
(31β) disebut Vektor kolom dan (3,1β) disebut vektor baris. 3 dan 1 merupakan komponen dari Vektor a.
Vektor yang digambarkan pada bidang koordinat mempunyai komponen horisontal (gerakan ke kanan/kiri) dan komponen vertikal (gerakan ke atas/bawah). Oleh karena itu, vektor dapat disajikan secara kolom.
PQβ=(Komponen horisontalkomponen vertikalβ)
2. Vektor Posisi
Vektor Posisi adalah vektor yang berpangkal di pusat koordinat O(0,0) dan berujung di suatu titik (x,y). Perhatikan sebarang titik A(x1β,y1β) dan titik B(x2β,y2β) pada koordinat Cartesius berikut.
Pada gambar di atas, vektor a mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal O(0,0) ke titik A(x1β,y1β) atau vektor OA. Oleh karena itu, vektor a dapat dituliskan dalam bentuk vektor kolom OA=a=(x1βy1ββ) Adapun vektor b mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal O(0,0) ke titik B(x2β,y2β) atau vektor OB. Vektor b dapat dituliskan sebagai OB=b=(x2βy2ββ)
Sekarang perhatikan vektor AB. Vektor AB kita dapatkan dengan cara menarik garis dari titik A ke titik B. Seperti yang sudah dipelajari sebelumnya, vektor AB dapat dinyatakan dalam bentuk penjumlahan vektor secara geometri yaitu AB=OBβOA sehingga
ABABβ=OBβOA=bβa=(x2βy2ββ)β(x1βy1ββ)=(x2ββx1βy2ββy1ββ)β
3. Modulus atau Besar Vektor
Modulus menyatakan panjang atau besar vektor. Karena panjang atau besar vektor selalu bernilai positif maka cara menulis modulus menggunakan tanda mutlak (β£β£).
Jika diketahui koordinat titik P(x,y) maka panjang vektor posisi OP=(xyβ) dirumuskan dengan dalil pythagoras atau sebagai berikut β£OPβ£=x2+y2β.
Contoh 1 Diketahui Vektor OQβ=qβ=(34β). Tentukan Panjang Vektor qβ
Alternatif penyelesaian ββ£qββ£=32+42ββ£qββ£=25ββ£qββ£=5β
Jadi, Panjang Vektor qβ adalah 5 satuan
4. Vektor satuan
Pada pembahasan sebelumnya, vektor satuan dari vektor a dirumuskan:
eaβ=β£aβ£aβ atau a=β£aβ£aβ
Dalam Vektor kolom, jika a=(xyβ), maka
a=x2+y2β1β.(xyβ)
5. Sifat Operasi Vektor kolom
a. Penjumlahan Vektor
Secara analisis, Penjumlahan dua vektor dapat dikerjakan sebagai berikut a+b=(x1βy1ββ)+(x2βy2ββ)=(x1β+x2βy1β+y2ββ)
Apabila kedua vektor diketahui mengapit sudut tertentu, maka dapat digunakan perhitungan dengan memakai rumus aturan cosinus seperti pada trigonometri.
Apabila sudut antara a dan b adalah ΞΈ, maka
β£a+bβ£2β£a+bβ£β=β£aβ£+β£bβ£+2β£aβ£β£bβ£cosΞΈ=β£aβ£+β£bβ£+2β£aβ£β£bβ£cosΞΈββ
Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (dalam bidang kartesius) maka penjumlahan dapat dilakukan dengan menjumlahkan komponennya.
Misalnya: a=(xAβyAββ) dan
b = (xBβyBββ) maka
a+b=(xAβ+xBβyAβ+yBββ)
Contoh 2 Diketahui vektor a=(2β3β) dan vektor b=(β43β). Tentukan penjumlahan vektor dari a+b! Alternatif Penyelesaian a+b = (2+(β4)β3+3β)=(β20β)
Contoh 3 Diketahui panjang vektor |a| = 2 dan panjang vektor |b| = 4, sudut antara vektor a dan b adalah 60β, maka :
Secara analitis, jika diketahui Vektor
a=(a1βa2ββ) dan b=(b1βb2ββ) maka pengurangan dua Vektor dapat dirumuskan aβb=(a1ββb1βa2ββb2ββ)Contoh 4
Diketahui vektor pβ=(6β3β) dan vektor qβ=(β43β). Tentukan vektor dari pββqβ! Alternatif Penyelesaian pββqβ = (6β(β4)β3β3β)=(10β6β)
c. Perkalian Skalar dengan Vektor
Perkalian skalar dengan vektor akan menghasilkan vektor dengan arah yang sama. Vektor v sejajar dengan vektor u, ditulis v//u jika:
v=k.u, dengan k skalar, kβR
Jika k>0, maka v searah u
Jika k<0, maka v berlawanan u
Secara analitis, jika diketahui Vektor a=(a1βa2ββ)maka k.a=(k.a1βk.a2ββ), dengan k sebuah konstanta.
Contoh 5 Diketahui a=(β23β) dan b=(4β2β) tentukanlah 3bβ21βa!
Alternatif Penyelesaian 3bβ21βaβ=3(β23β)β21β(4β2β)=(3.(β2)3(3)β)β(21β(4)21β(β2)β)=(β69β)β(2β1β)=(β6β29β(β1)β)=(β810β)β
**Contoh 6** Tentukan apakah titik-titik P(1, β2), Q(2, 1), dan R(4, 7) kolinear (segaris). **Alternatif Penyelesaian:** Titik P, Q dan R dikatakan kolinear (segaris) jika titik P, Q dan R terletak pada garis yang sama. Titik P, Q dan R akan terletak pada garis yang sama jika dan hanya jika vektor-vektor yang mewakili ruas garis berarah dari titik-titik P, Q dan R memiliki pangkal yang sama dan sejajar. Vektor PQβ dan PR memiliki titik pangkal yang sama. Komponen vektor PQβ=qββpβ=(21β)β(1β2β)=(13β) Komponen vektor PR=rβpβ=(47β)β(1β2β)=(39β)
Dua vektor segaris jika ada bilangan k yang memenuhi PR=k.PQβ dan kedua vektor berpangkal yang sama.
PRPRβ=(39β)=3(13β)=3PQββ
Karena PR=3PQβ berarti vektor PQβ sejajar vektor PR dan sama-sama berpangkal di titik P. Jadi, dapat disimpulkan bahwa titik P, Q dan R merupakan titik-titik yang kolinear (segaris).
d. Kesamaan dua Vektor
Secara analitis, dua Vektor a=(a1βa2ββ) dan b=(b1βb2ββ) dikatakan sama jika dan hanya jika a1β=b1β dan a2β=b2β
4. Basis Normal Standar
Definisi basis
Jika v1β,v2β,v3β,...,vnβ adalah Vektor-vektor dalam ruang V. Maka untuk setiap Vektor vβV, Vektor v dapat dinyatakan sebagai **kombinasi linear** dalam v1β,v2β,v3β,...,vnβ yaitu: v=k1βv1β+k2βv2β+k3βv3β+...+knβvnβ dengan k1β,k2β,k3β,...,knβ tunggal.
Jika masing-masing vektor tersebut panjangnya 1 satuan dan saling tegak lurus , maka v1β,v2β,v3β,β¦,vnβ itu disebut basis normal standar dalam ruang V
Berdasarkan definisi tersebut maka kita dapat menyimpulkan bahwa vektor-vektor:
i=(10β) dan jβ=(01β) adalah basis normal standar dalam ruang vektor R2 dengan i dan jβ masing-masing sejajar dengan sumbu X dan Y
i=β100ββ,jβ=β010ββ dan k=β001ββadalah basis normal standar dalam ruang vektor R3 dengan i, jβ dan k sejajar dengan sumbu X, Y, dan Z.
Dengan demikian, jika P sebuah titik (x,y) dan O(0,0), maka Vektor posisi OP dapat ditulis sebagai kombinasi dari dua Vektor basis
OP=pβ=(xyβ)=x(10β)+y(01β)=xi+yjβ
Contoh 7 Diketahui segitiga OAB dengan titik sudut: O(0, 0), A(3, 1) dan B(6, 5). a merupakan vektor posisi dari titik π΄ dan b vektor posisi dari titik π΅.
Nyatakan vektor a, b dan AB dalam bentuk vektor basis. Alternatif penyelesaian: a=x1βi+y1βjβ=3i+jβ b=x1βi+y1βjβ=6i+5jβ AB=bβa=(6i+5jβ)β(3i+jβ)=3i+4jβ
Latihan 3
Perhatikan gambar vektor di samping :
Gambarlah vektor :
3.u
β2.v
u+v
2.uβv
Jika diketahui u=(23β)
dan v=(β41β) tentukanlah :
u
β3.v
3.u+2.v
2.vβu
Diketahui vektor a=(2β1β) dan b=2.a , tentukanlah vektor c=a+b
Diketahui vektor a=(β24β), b=(xyβ) dan c = (35β). Tentukan x dan y jika c=a+b
Jika vektor m=(β84β) dan n=(10β6β) tentukanlah secara aljabar vektor dari :
21βmβ21βn
41βm+21βn
Diketahui a=(β4β2β) dan b=(14β) tentukanlah 3bβ21βa!
Jika a=(25β) dan b=(3β7β) tentukanlah 2aβ21βb!
Jika pβ=(5β3β) dan qβ=(4β2β) tentukanlah 21βbβ21βqβ!
Jika diketahui pβ=(4β6β) dan qβ=(xyβ) tentukanlah x dan y jika pβ+qβ=(β2β3β)!
Jika a=(a1βa2ββ) dan b=(β92β) tentukanlah a1β dan a2β jika aβb=(47β)!